Dalam penentuan ketua Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi perebutan yang cukup sengit. Partai Golkar secara terbuka ingin menduduki posisi itu, walaupun partai ini pada awalnya menolak hak angket.
Fraksi Golkar beralasan karena mereka memiliki anggota terbesar di Pansus, yaitu 12 orang dari 50 anggota Pansus. Namun, misi sebenarnya dari Fraksi Golkar adalah berupaya mengamankan duet Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dari upaya impeachment atau pemakzulan.
Di lain pihak, Fraksi PDI Perjuangan menyatakan, secara etika politik yang berhak menjadi Ketua Pansus Hak Angket karena mereka adalah inisiator hak angket tersebut. Menurut PDI Perjuangan pemerintah tidak perlu khawatir dengan adanya hak angket. Sebab, DPR hanya ingin menemukan fakta mengenai kebijakan perminyakan selama ini yang dinyatakan pemerintah selalu merugi.
apakah benar adanya hak angket ini murni untuk mencari fakta dibalik kenaikan harga BBM? mengingat pemilu presian dan wakil presiden akan berlangsung 2009 nanti, namun "persaingan" hangat sudah terjadi dan akan terus seperti ini (saling menyalahkan dan mencari-cari kesalahan). semoga saja hak angket ini tidak akan menggoyahkan stabilitas politik di Indonesia.tanpa disadari "pertarungan" telah dimulai dalam menghadapi pesta rakyat akbar tahun depan. kita sebagai masyarakat harus berhati-hati agar tidak terhasut dengan keadaan, jangan mudah terpengaruh oleh kabar burung. berpikir secara rasional dan terbuka mengenai apa yang sedang terjadi, dan kita harus melihat fakta! ingat jangan salah pilih!!
0 komentar: